Daftar Legenda Sepak Bola yang Mengharumkan Indonesia di Sea Games
Sahabat Bonanza88, timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas sepak bola SEA Games 2023 Kamboja setelah berhasil menyudahi perlawanan timnas Thailand dengan skor 5-2.
Capaian ini terasa sangat luar biasa karena bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun selalu menjadi runner-up ataupun posisi ketiga.
Tercatat prestasi terbaik Timnas Indonesia meraih medali emas didapat pada SEA Games Jakarta tahun 1987. Dan yang kedua Ketika SEA Games Filipina tahun 1991.
Meski begitu, Indonesia menjadi salah satu negara yang cukup diperhitungkan di Asia Tenggara karena selalu mampu membawa prestasi di gelaran SEA Games.
Indonesia mendapat mendali perunggu di SEA Games 1989 Malaysia, Perak di SEA Games 1997 Jakarta, Perunggu di SEA Games 1999 Brunei Darussalam, Perunggu SEA Games 2017 Malaysia.
SEA Games 2019 di Manila, Filipina, Indonesia mendapat medali perak karena kalah berlaga dengan Vietnam dan pada SEA Games 2021 dan Indonesia menang adu penalti dari Malaysia dan mendapat medali perunggu.
Barulah pada 2023, Indonesia kembali mendapat emas di cabang olahraga ini. Indonesia pun pernah memiliki julukan Macan Asia berkat pemain-pemain yang kini telah pensiun dan jadi legenda.
Sepanjang sejarah sepak bola Indonesia, berikut ini deretan pemain legendaris Yang Mengharumkan Indonesia Dalam Sea Games.
Robby Darwis
Robby Darwis merupakan salah satu pemain yang sangat cocok disebut legenda Timnas Indonesia karena telah berhasil mempersebahkan dua kali medali emas di pentas SEA Games, yaitu pada 1987 dan 1991.
Capaiannya yang belum bisa disamai oleh skuat Legenda atau pemain Timnas Indonesia lain hingga saat ini. Memiliki Postur kekar dan piawai dalam duel udara menjadikan dirinya salah satu legenda terbaik dalam menggalang pertahanan.
Pria kelahiran Bandung, 30 Oktober 1964 ini juga menjadi legenda bagi Persib Bandung karena telah menyumbang gelar perserikatan tahun 1986, 1989 dan 1993 serta Liga Indonesia 1994/95.
Bima Sakti
Bima Sakti merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah dimiliki Timnas Garuda dan merupakan salah satu anggota tim Primavera PSSI yang dikirim ke Italia pada era 1990-an.
Jiwa kepemimpinannya membuat dirinya menjadi pemain yang disegani dan menjadi panutan hingga saat ini. Bima yang jadi jenderal lapangan tengah Timnas Primavera popularitasnya melesat cepat hingga dikontrak klub Swedia, Helsinborg selama semusim.
Bima juga mengantongi 56 caps dan mencetak 11 gol bersama timnas.Dirinya berhasil menorehkan tinta emas di sepak bola Tanah Air saat membawa Timnas Indonesia U-16 asuhannya menjadi juara Piala AFF U-16 2022.
Bahkan, dirinya dipercaya Indra Sjafri menjadi Asistennya di SEA Games 2023 untuk mendongkrak motivasi pemain tengah untuk bermain ngotot tapi juga cerdik di lapangan.
Kurniawan Dwi Yulianto
Pria asal Magelang ini telah menekuni kariernya sepak bola sejak berusia 17 tahun. Kariernya lumayan mentereng ketika masih aktif bermain. Pemain yang memiliki julukan “Si Kurus” ini pernah memperkuat sejumlah klub luar negeri seperti Sampdoria (Italia), FC Luzern (Swiss), dan Serawak (Malaysia).
Kurniawan itu tercatat sebagai salah satu striker lokal berbahaya yang dimiliki Indonesia dengan menorehkan 33 gol dari 59 penampilan bersama Tim Merah Putih.
Usai gantung sepatu, Kurniawan pun terjun ke dunia kepelatihan di mana dirinya pertama kali menjadi pelatih di Chelsea Soccer School Indonesia dan Di SEA Games 2023 Cambodia Kurniawan mendapat tugas khusus untuk mengasah lini serang Garuda Muda sehingga mampu mendulang emas.
Bambang Pamungkas
Bambang Pamungkas atau Bepe menorehkan 87 caps dan 38 gol untuk Timnas Indonesia. Bepe aktif di Timnas Indonesia pada 1999 hingga 2018.
Pemain yang terkenal dengan striker oportunis yang memiliki sundulan maut ini menjadi idola para pemain muda. Tercatat Bepe pernah membawa Timnas Indonesia menjadi runner-up Piala AFF 2002 yang saat itu masih bernama Piala Tiger dengan menorehkan delapan gol dari enam laga.
Rochy Putiray
Rochy Melkiano Putiray merupakan mantan pemain sepak bola Indonesia dengan posisi striker yang juga membawa Indonesia berhasil mendulang Emas di SEA Games 1991 di Filipina.
Mengawali karier profesional di Arseto Solo, Rochi menjadi pemain yang beruntung bisa mendapatkan pengalaman bermain diluar negeri seperti Dukla Prague di Liga Cekoslowakia, Trial di Liga Prancis, Auxerre, dan pernah bermain di Liga Hongkong.
Saat di Hongkong Rochi pun berhasil meraih prestasi yang tak akan terlupakan yaitu berhasil mencetak dua gol saat menghadapi AC milan pada 2004 yang saat itu masih diperkuat sejumlah nama tenar seperti Paolo Maldini dan Alessando Costacurta,dan Andriy Shevchenko.
Pada Final SEA Games 1991 Rochi Putiray yang saat itu masih berusia 21 tahun tampil sebagai pemain muda penuh potensi yang berhasil meraih emas dengan menundukkan Thailand lewat adu penalti dengan skor 4-3.
Hendro kartiko
Hendro Kartiko merupakan salah satu kiper yang menjadi legenda indonesia karena paling banyak mencatat caps di Timnas Indonesia sebanyak 60 pertandingan
Hendro Kartiko bermain di Timnas Indonesia sejak 1996 hingga 2011 dan pernah dijuluki sebagai Fabien Barthez dari Indonesia.